I.
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakanng
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di
dalamnya melibatkan individu dan kelompok dalam mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2002).
Durian (Durio zibethinus) merupakan nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia
Tenggara. Durian merupakan buah yang diminati oleh banyak kalangan. Sehingga
durian sangat prospektif untuk dikembangkan di Indonesia. Buah durian memiliki
banyak varietas, keistimewaan durian terletak pada rasa buah. Kualitas dan mutu
yang meliputi bentuk buah, ketebalan
daging buah, tekstur daging buah, warna
daging buah
dan rasa daging merupakan faktor
utama yang mempengaruhi harga durian.
Terdapat
banyak daerah di Indonesia yang membudidayakan durian, salah satunya di
Kabupaten Magelang. Setiap musim durian, banyak petani durian yang menjajakan
buah durian di pinggir jalan raya. Pembeli biasanya tidak hanya datang dari
dalam Kota ataupun Kabupaten Magelang, terkadang orang yang sedang melewati
Magelang singgah untuk menikmati buah
durian. Selain itu durian sering dijadikan buah tangan untuk saudara yang
tinggal dilain daerah.
Menurut Dinas Pertanian
Kabupaten Magelang Kecamatan candimulyo
merupakan penghasil buah durian terbanyak di Kabupaten Magelang. Durian
merupakan komoditas unggulan Kecamatan Candimulyo, populasi tanaman durian di
Kecamatan Candimulyo lebih dari 10.000 batang. Tanaman tersebut tersebar di 19
desa dengan
produktivitas 75 - 125 butir/pohon dengan
berbagai jenis/varitas lokal yang satu sama lain berbeda baik produktivitas
maupun cita rasanya (BPPK Candimulyo).
Menurut Nainggolan dan Suprapto
dalam Adnyana (2010), luas areal panen dapat dijadikan sebagi indikasi
efisiensi dalam sistem produksi suatu komoditas pertanian. Berikut ini
merupakan tabel yang menunjukan produksi buah buahan di Kabupaten magelang.
Tabel 1
Produksi Buah-buahan menurut kecamatan (Kw) 2009-
2011
Kecamatan
|
Durian (Durio zibethinus)
Kw
|
1. Salaman
|
7142
|
2. Borobudur
|
-
|
3. Nglowar
|
1127
|
4. Salam
|
87
|
5. Srumbung
|
-
|
6. Dukun
|
-
|
7. Muntilan
|
-
|
8. Mungkid
|
217
|
9. Sawangan
|
257
|
10. Candimulyo
|
8710
|
11. Mertoyudan
|
49
|
12. Tempuran
|
3600
|
13. Kajoran
|
850
|
14. Kaliangkrik
|
46
|
15. Bandongan
|
134
|
16. Windusari
|
517
|
17. Secang
|
341
|
18. Tegalrejo
|
2362
|
19. Pakis
|
3
|
20. Grabag
|
-
|
21. Ngablak
|
-
|
2011
2010
2009
|
25.422
16.069
14.788
|
Sumber:
Dinas Pertanian Pertanian Kabupaten Magelang
Tahun 2012.
Berdasarkan Tabel 1 dapat disimpulkan jika hasil produksi
buah durian setiap tahunnya mengalami kenaikan. Kecamatan Candimulyo merupakan
penghasil buah durian paling banyak di Kabupaten Magelang, yaitu mencapai 8.170
kwintal. Sehingga selama dua tahun terakhir Kecamatan Candimulyo melakukan Festival durian
lokal yang merupakan event tahunan di Kecamatan Candimulyo.
Meskipun
usahatani buah durian Kecamatan Candimulyo telah mampu melakukan festifal
durian, bukan berarti tataniaga durian di Kecamatan Candimulyo jauh dari kekurangan
dan permasalahan. Menurut BKKP Candimulyo masih banyak pekerjaan rumah yang
harus diselesaikan, baik oleh KTNA, BPPK maupun BPPKP yaitu, jenis durian
lokal yang ada belum diidentifikasi
keunggulannya, belum teregestrasinya pohon induk durian lokal yang
potensial untuk dikembangkan sebagai plasma nutfah, belum
terbentuknya kelompok usaha bersama/asosiasi petani durian Kecamatan
Candimulyo.
Permasalahan
lain yang dihadapi dalam usahatai buah durian yaitu, sistem pemasaran buah durian yang belum sepenuhnya
terbebas dari permasalahan. Dalam tataniaga buah durian terlihat adanya
indikasi kegiatan pemasaraan yang belum efisien. Menurut Mubyarto, dikatakan
belum efisien dikarenakan belum mampu
menyampaikan hasil pertanian dari produsen kekonsumen dengan harga yang murah
dan belum mampu mengadakan pembagian balas jasa yang adil dari keseluruhan
harga konsumen terakhir kepada semua pihak yang ikut serta di dalam kegiatan
produksi dan pemasaran komoditas pertanian tersebut. Sehingga hal tersebut yang mendasari peneliti mempelajari analisa
usahatani sampai tataniaga buah durian di Desa Purworejo Kecamatan Candimulyo
Kabupaten Magelang.
B.
Identifikasi Masalah
Buah
durian merupakan komoditas buah anadalan bagi masyarakat Candimulyo. Buah
durian tersebar di 19 desa dengan produktivitas 75 - 125 butir/pohon dengan berbagai jenis/varitas lokal yang satu sama lain berbeda baik
produktivitas maupun cita rasanya (BPPK Candimulyo). Durian
buah yang kontroversial, meskipun banyak orang yang menyukainya, namun sebagian
yang lain malah muak dengan aromanya. Sebagaian besar masyarakat menyebut buah
durian sebagai raja dari segala buah “king of fruit”. Petani durian di Kecamatan
Candimulyo memasarkan hasil produksinya masih dalam bentuk buah durian belum
dalam bentuk olahan. Pedagang pengecer memasarkan buah durian di pinggir jalan
raya yang biasa dilalui oleh banyak pengguna jalan. Belum adanya pasar khusus
buah durian memaksa pedagang membuat membuat gubuk semi-permanen dari bambu.
Kecamatan Candimulyo merupakan
kecamatan dengan produktifitas buah durian paling tinggi diantara Kecamatan
yang ada di Kabupaten Magelang. Buah durian
merupakan komoditas buah andalan bagi masyarakat Candimulyo. Selain
memiliki nilai komersil yang tinggi, buah durian juga memiliki nilai ekonomi
yang potensial untuk dikembangkan.
Desa
Purworejo Kecamatan Candimulyo merupakan salah satu Desa di Kecamatan
Candimulyo yang memproduksi buah durian. Produksi rata-rata setiap dusun di Desa Purworejo termasuk cukup banyak. Petani
durian biasanya memasarkan buah durian dengan sistem tebasan. Para pengepul
akan membeli buah durian dalam keadaan buah yang masih muda dan masih berada di
pohon. Durian tersebut baru siap dipanen 2 bulan kemudian. Sehingga sampai buah
tersebut siap dipanen, penebas yang merawat buah durian tersebut. Lembaga
tataniaga yang terlibat dalam tataniaga buah durian adalah pedagang pengecer.
Keterlibatan lembaga tataniaga tersebut akan membentuk saluran tataniaga.
Setiap lembaga tataniaga yang terlibat dalam tataniaga buah durian tersebut
akan mengambil keuntungan atas jasa yang telah dilakukan. Sehingga, besarnya
keuntungan yang diambil oleh masing-masing lembaga tataniaga akan mempengaruhi
harga ditingkat konsumen. Apabila semakin besar margin
pemasaran ini akan menyebabkan harga yang diterima petani produsen menjadi
semakin kecil dan semakin mengindikasikan sebagai sistem pemasaran yang tidak
efisien (Tomek and Robinson, 1990).
Persoalan
kelancaran pemasaran sangat tergantung pada kualitas produk yang dihasilkan
oleh petani produsen dan juga upaya penyempurnaan kinerja lembaga-lembaga tataniaga
dan sistem pemasaran itu sendiri sehingga akan memperluas lapangan kerja dan peningkatan
pendapatan serta kualitas tingkat kesejahteraan petani durian yang memadai.
C.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
tersebut, maka terdapat beberapa permasalahan yang akan diteliti adalah :
1.
Berapakah biaya, pendapatan dan keuntungan petani buah
durian di Desa Purworejo, Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang?
2.
Bagaimana saluran tataniaga dan lembaga tataniaga yang
terlibat dalam tataniaga buah durian di Desa Purworejo, Kecamatan Candimulyo
Kabupaten Magelang?
3.
Apakah tataniaga buah durian
di Desa Purworejo, Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang sudah efisiensi ditinjau dari
analisis margin
pemasaran, integrasi pasar dan elastisitas tranmisi harga?
D.
Tujuan
Penelitian
1.
Mengetahui besarnya biaya, pendapatan dan keuntungan petani
buah durian di Desa Purworejo, Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang.
2.
Mengetahui saluran tataniaga dan lembaga tataniaga yang
terlibat dalam tataniaga buah durian di Desa Purworejo, Kecamatan Candimulyo
Kabupaten Magelang.
3.
Mengetahui efisiensi tataniaga buah durian ditinjau dari analisis margin
pemasaran, integrasi pasar dan elastisitas tranmisi harga di Desa Purworejo,
Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang.
E.
Kegunaan Penelitian
1.
Bagi Peneliti
Sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan pendidikan program S1 Agribisnis dan memperoleh
gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Muhammadiyah Purwoejo.
2.
Bagi Petani
Sebagai informasi
untuk menentukan kebijakan dan masukan dalam memperbaiki kekurangan atau pun kelemahan yang
terjadi pada tataniaga buah durian di Desa Purworejo, Kecamatan Candimulyo
Kabupaten Magelang.
3.
Bagi Pemerintah
Sebagai salah satu
pertimbangan dan sumbangan pemikiran untuk pengambilan kebijakan di dunia
pertanian, khusunya mengenai tataniaga buah durian.
4.
Bagi Pihak Lain
Sebagai bahan
informasi atau wahana pustaka yang bermanfaat untuk penelitian lebih lanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar