Jumat, 06 Desember 2013

BAB I nyaa iniii :)



I.       PENDAHULUAN
A.      Latar Belakanng
           Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya melibatkan individu dan kelompok dalam mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2002).
          Durian (Durio zibethinus) merupakan nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara. Durian merupakan buah yang diminati oleh banyak kalangan. Sehingga durian sangat prospektif untuk dikembangkan di Indonesia. Buah durian memiliki banyak varietas, keistimewaan durian terletak pada rasa buah. Kualitas dan mutu yang meliputi bentuk buah,  ketebalan daging  buah, tekstur daging buah, warna daging buah dan rasa daging merupakan faktor utama yang mempengaruhi harga durian.  
          Terdapat banyak daerah di Indonesia yang membudidayakan durian, salah satunya di Kabupaten Magelang. Setiap musim durian, banyak petani durian yang menjajakan buah durian di pinggir jalan raya. Pembeli biasanya tidak hanya datang dari dalam Kota ataupun Kabupaten Magelang, terkadang orang yang sedang melewati Magelang singgah untuk menikmati  buah durian. Selain itu durian sering dijadikan buah tangan untuk saudara yang tinggal dilain daerah.
          Menurut Dinas Pertanian Kabupaten Magelang  Kecamatan candimulyo merupakan penghasil buah durian terbanyak di Kabupaten Magelang. Durian merupakan komoditas unggulan Kecamatan Candimulyo, populasi tanaman durian di Kecamatan Candimulyo lebih dari 10.000 batang. Tanaman tersebut tersebar di 19 desa dengan produktivitas 75 - 125 butir/pohon dengan berbagai jenis/varitas lokal yang satu sama lain berbeda baik produktivitas maupun cita rasanya (BPPK Candimulyo).
          Menurut Nainggolan dan Suprapto dalam Adnyana (2010), luas areal panen dapat dijadikan sebagi indikasi efisiensi dalam sistem produksi suatu komoditas pertanian. Berikut ini merupakan tabel yang menunjukan produksi buah buahan di Kabupaten magelang.
Tabel 1
Produksi Buah-buahan menurut kecamatan (Kw) 2009- 2011
Kecamatan
Durian (Durio zibethinus)
Kw
1.      Salaman
7142
2.      Borobudur
-
3.      Nglowar
1127
4.      Salam
87
5.      Srumbung
-
6.      Dukun
-
7.      Muntilan
-
8.      Mungkid
217
9.      Sawangan
257
10.  Candimulyo
8710
11.  Mertoyudan
49
12.  Tempuran
3600
13.  Kajoran
850
14.  Kaliangkrik
46
15.  Bandongan
134
16.  Windusari
517
17.  Secang
341
18.  Tegalrejo
2362
19.  Pakis
3
20.  Grabag
-
21.  Ngablak
-
2011
2010
2009
25.422
16.069
14.788
Sumber: Dinas Pertanian Pertanian Kabupaten Magelang  Tahun 2012.
Berdasarkan  Tabel 1 dapat disimpulkan jika hasil produksi buah durian setiap tahunnya mengalami kenaikan. Kecamatan Candimulyo merupakan penghasil buah durian paling banyak di Kabupaten Magelang, yaitu mencapai 8.170 kwintal. Sehingga selama dua tahun terakhir Kecamatan Candimulyo melakukan Festival durian lokal yang merupakan event tahunan di Kecamatan Candimulyo.
         Meskipun usahatani buah durian Kecamatan Candimulyo telah mampu melakukan festifal durian, bukan berarti tataniaga durian di Kecamatan Candimulyo jauh dari kekurangan dan permasalahan. Menurut BKKP Candimulyo masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, baik oleh KTNA, BPPK maupun BPPKP yaitu, jenis  durian lokal yang ada belum diidentifikasi keunggulannya, belum  teregestrasinya  pohon induk durian lokal yang potensial untuk dikembangkan sebagai plasma nutfah, belum terbentuknya kelompok usaha bersama/asosiasi petani durian Kecamatan Candimulyo.
         Permasalahan lain yang dihadapi dalam usahatai buah durian yaitu, sistem  pemasaran buah durian yang belum sepenuhnya terbebas dari permasalahan. Dalam tataniaga buah durian terlihat adanya indikasi kegiatan pemasaraan yang belum efisien. Menurut Mubyarto, dikatakan belum efisien  dikarenakan belum mampu menyampaikan hasil pertanian dari produsen kekonsumen dengan harga yang murah dan belum mampu mengadakan pembagian balas jasa yang adil dari keseluruhan harga konsumen terakhir kepada semua pihak yang ikut serta di dalam kegiatan produksi dan pemasaran komoditas pertanian tersebut. Sehingga hal tersebut  yang mendasari peneliti mempelajari analisa usahatani sampai tataniaga buah durian di Desa Purworejo Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang.
B.     Identifikasi Masalah
          Buah durian merupakan komoditas buah anadalan bagi masyarakat Candimulyo. Buah durian tersebar di 19 desa dengan produktivitas 75 - 125 butir/pohon dengan berbagai jenis/varitas lokal yang satu sama lain berbeda baik produktivitas maupun cita rasanya (BPPK Candimulyo). Durian buah yang kontroversial, meskipun banyak orang yang menyukainya, namun sebagian yang lain malah muak dengan aromanya. Sebagaian besar masyarakat menyebut buah durian sebagai raja dari segala buah “king of fruit”. Petani durian di Kecamatan Candimulyo memasarkan hasil produksinya masih dalam bentuk buah durian belum dalam bentuk olahan. Pedagang pengecer memasarkan buah durian di pinggir jalan raya yang biasa dilalui oleh banyak pengguna jalan. Belum adanya pasar khusus buah durian memaksa pedagang membuat membuat gubuk semi-permanen dari bambu.
          Kecamatan Candimulyo merupakan kecamatan dengan produktifitas buah durian paling tinggi diantara Kecamatan yang ada di Kabupaten Magelang. Buah durian  merupakan komoditas buah andalan bagi masyarakat Candimulyo. Selain memiliki nilai komersil yang tinggi, buah durian juga memiliki nilai ekonomi yang potensial untuk dikembangkan.     
          Desa Purworejo Kecamatan Candimulyo merupakan salah satu Desa di Kecamatan Candimulyo yang memproduksi buah durian. Produksi rata-rata setiap dusun di Desa Purworejo termasuk cukup banyak. Petani durian biasanya memasarkan buah durian dengan sistem tebasan. Para pengepul akan membeli buah durian dalam keadaan buah yang masih muda dan masih berada di pohon. Durian tersebut baru siap dipanen 2 bulan kemudian. Sehingga sampai buah tersebut siap dipanen, penebas yang merawat buah durian tersebut. Lembaga tataniaga yang terlibat dalam tataniaga buah durian adalah pedagang pengecer. Keterlibatan lembaga tataniaga tersebut akan membentuk saluran tataniaga. Setiap lembaga tataniaga yang terlibat dalam tataniaga buah durian tersebut akan mengambil keuntungan atas jasa yang telah dilakukan. Sehingga, besarnya keuntungan yang diambil oleh masing-masing lembaga tataniaga akan mempengaruhi harga ditingkat konsumen. Apabila semakin besar margin pemasaran ini akan menyebabkan harga yang diterima petani produsen menjadi semakin kecil dan semakin mengindikasikan sebagai sistem pemasaran yang tidak efisien (Tomek and Robinson, 1990).
          Persoalan kelancaran pemasaran sangat tergantung pada kualitas produk yang dihasilkan oleh petani produsen dan juga upaya penyempurnaan kinerja lembaga-lembaga tataniaga dan sistem pemasaran itu sendiri sehingga  akan memperluas lapangan kerja dan peningkatan pendapatan serta kualitas tingkat kesejahteraan petani durian yang memadai.

C.      Perumusan Masalah
          Berdasarkan latar belakang tersebut, maka terdapat beberapa permasalahan yang akan diteliti adalah :
1.    Berapakah biaya, pendapatan dan keuntungan petani buah durian di Desa Purworejo, Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang?
2.    Bagaimana saluran tataniaga dan lembaga tataniaga yang terlibat dalam tataniaga buah durian di Desa Purworejo, Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang?
3.    Apakah tataniaga buah durian  di Desa Purworejo, Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang sudah  efisiensi ditinjau dari  analisis margin pemasaran, integrasi pasar dan elastisitas tranmisi harga?
D.    Tujuan Penelitian
1.    Mengetahui besarnya biaya, pendapatan dan keuntungan petani buah durian di Desa Purworejo, Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang.
2.    Mengetahui saluran tataniaga dan lembaga tataniaga yang terlibat dalam tataniaga buah durian di Desa Purworejo, Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang.
3.    Mengetahui efisiensi tataniaga buah durian  ditinjau dari  analisis margin pemasaran, integrasi pasar dan elastisitas tranmisi harga di Desa Purworejo, Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang.
E.     Kegunaan Penelitian
1.      Bagi Peneliti
Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program S1 Agribisnis dan memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Muhammadiyah Purwoejo.
2.      Bagi Petani
Sebagai informasi untuk menentukan kebijakan dan masukan dalam  memperbaiki kekurangan atau pun kelemahan yang terjadi pada tataniaga buah durian di Desa Purworejo, Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang.
3.      Bagi Pemerintah
Sebagai salah satu pertimbangan dan sumbangan pemikiran untuk pengambilan kebijakan di dunia pertanian, khusunya mengenai tataniaga buah durian.
4.      Bagi Pihak Lain
Sebagai bahan informasi atau wahana pustaka yang bermanfaat untuk penelitian lebih lanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar